Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 04 Februari 2011

Mesut Ozil

Mesut Ozil, Baca Alqur`an Sebelum Tanding 

lepas dari aksi para pemain naturalisasi yang berasal dari keluarga imigran. Mesut Ozil, pemain bernomor punggung 8, adalah salah satu di antaranya. Pria kelahiran Jerman berusia 21 tahun ini berasal dari keluarga imigran asal Kota Zonguldak di Utara Turki. Ia memiliki kemahiran dan improvisasi tinggi di tengah lapangan.

Kepiawaiannya itu membuat Jerman tak perlu khawatir dalam penguasaan lapangan tengah. Tidak hanya Ozil, bahkan kakaknya, Mutlu juga merupakan seorang pemain sepak bola yang tampil untuk klub Heßler 06 di Gelsenkirchen.

Pria yang kini tengah membela Werder Bremen tersebut memiliki keunggulan pada kaki kirinya.

Tampil pertama kali membela klub Rot-Weiss Essen, Ozil kemudian mencoba peruntungannya di Schalke tahun 2005 hingga 2008. Kemudian dengan transfer sebesar 4,3 juta Euro, Ozil bermarkas di Werder Bremen hingga kontraknya bersama klub Jerman tersebut habis Juni 2011 mendatang.

Boleh dikatakan kesempatan Ozil mempertontonkan permainan impresifnya, berkat Cidera yang dialami Ballack. Hampir tidak masuk pada skuad timnas Jerman, Ozil saat ini malah menjadi pemain yang diprediksi menjadi “bintang masa depan”.

Kinerjanya ketika Jerman berhasil melibas Inggris 4 – 1, membuat banyak mata terpesona dan menyatakan ingin meminang pemain yang di anggap paling bersinar di antara 11 pemain Jerman.

INGIN KE LIGA PRIMER

Pemain yang dibanderol 15 juta Euro oleh Bremen ini, menyatakan keinginanya untuk bermain di Liga Primer. Sejumlah Klub besar Eropapun mulai mengincar dirinya. Sebut saja Chelsea, Manchester United dan Barcelona yang dikabarkan siap memboyong ‘Messi Jerman’ ini ke Klubnya.

“Saya sudah melihat bagaimana Michael Ballack di Chelsea, dan apa saja yang bisa didapat dengan bermain di klub besar. Hal – hal seperti inilah yang menggoda saya dan berpikir untuk bermain di sana,” ungkap Ozil seperti dikutip harian Inggris The Sun.

Teknik dan sentuhan indah Ozil pada si kulit bundar yang sukar ditebak oleh lawan, merupakan suatu sensasi yang jarang dilihat pada sepakbola modern saat ini.

Pria yang lahir pada 15 oktober, 21 tahun silam ini, tengah terikat pertunangan dengan Anna-Maria Lagerblom, yang merupakan saudara perempuan dari penyanyi Sarah Connor, yang menyatakan ke islamannya pada Juni 2010 mengikuti keyakinan Ozil yang merupakan seorang muslim yang taat. Ozil pernah dipergoki tengah membaca Alqur’an sebelum bertanding di ruang ganti pemain.

source: poskota online





Mesut Ozil yang berwarga negara Jerman adalah beragama Islam. Walaupun dibulan Ramadhan ia tak meninggalkan kebiasaanya berdoa dan membaca Al Qur’an. Sesibuk apapun ia selalu berusaha untuk membaca Al Qur’an.
Bahkan ketika akan menghadapi pertandingan Piala Dunia di Afrika Selatan beberapa waktu yang lalu ia selalu membaca ayat-ayat suci agama yang diyakininya itu. Jika sedang membaca Al Qur’an, dirinya yang juga keturunan Turki ini menjelaskan bahwa teman-temannya juga sudah maklum untuk memberikan kesempatan buatnya menyelesaikan bacaan  dan tidak buru-buru mengajaknya berbincang-bincang.
Sebagai seorang Muslim, Mesut Ozil merasakan bulan Ramadhan saat ini memberikan banyak keberkahan tersendiri, karena dibulan Ramadhan tahun inilah pamornya makin berkibar dipentas sepakbola Eropa. Pemain yang gemar membaca Al Qur’an ini dibayar mahal oleh klub raksasa Spanyol, REAL MADRID.

Frederic Kanoute (2)

Kombinasi Islam dan Sepak Bola Frederic (Oumar) Kanoute

Kombinasi Islam dan Sepak Bola Frederic (Oumar) Kanoute
Frederic (Oumar) Kanoute
REPUBLIKA.CO.ID, SEVILLA--Penggemar sepak bola La Liga Spanyol mungkin tak asing dengan nama Frederic Kanoute, striker asal Mali. Pemain bertubuh jangkung ini adalah penyerang hebat yang bermain di klub Sevilla. Ia memperkuat klub tersebut sejak musim panas 2005 hingga sekarang. Selama lima musim bergulir, lebih dari 80 gol dia ciptakan ke gawang lawan. Bahkan, dalam beberapa musim terakhir, namanya selalu berada di barisan teratas top skor (el Pichichi) Liga Spanyol.

Pada leg pertama Piala Super Spanyol (15/8) lalu, Kanoute menyumbangkan dua gol untuk menundukkan juara Liga Spanyol, Barcelona, dengan skor 3-1 di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla. Sayang, pada leg kedua (22/8), di Camp Nou, markas Barcelona, Sevilla ditundukkan dengan skor telak 0-4. Pada leg kedua ini, Kanoute tidak ikut bermain.

Nama Kanoute semakin mendapat perhatian seusai ia mencetak gol ke gawang Deportivo La Coruna dalam kejuaraan Copa del Rey (Piala Raja) pada 7 Januari 2009 silam. Ketika itu, seusai bikin gol, ia membuka jersey (kaus)-nya dan menunjukkan tulisan Palestina dalam berbagai bahasa, termasuk Arab.

Kanoute menjadi satu-satunya pesepak bola Muslim di Eropa yang menunjukkan dukungannya langsung di lapangan dalam sebuah pertandingan resmi atas tragedi Palestina. Ia tampak begitu emosional ketika itu. Ia berlari-lari menuju kamera TV dan para fotografer untuk mengambil fotonya sambil meminta Israel dan Amerika Serikat maupun sekutunya menghentikan agresinya terhadap Palestina. Bahkan, pada pertandingan lainnya, ia juga sempat menunjukkan sikapnya yang tegas terhadap Israel.

Itulah Frederic Kanoute. Dia adalah salah seorang pesepak bola yang beragama Islam. Apa yang ditunjukkannya itu merupakan kecintaannya pada Islam dan umat Islam. Siapa pun yang berani menginjak-injak kehormatan Islam, Kanoute akan berada di garda terdepan untuk menyuarakannya. Tentu saja, cara yang ditunjukkannya dengan cara yang damai dengan prestasi gemilang di lapangan hijau.

Pria asal Mali ini lahir di Sante-Foy-Les, Lyon, (Prancis), pada 2 September 1977. Kariernya sebagai pemain sepak bola dimulai saat bermain sebagai striker di klub lokal Prancis, Olympique Lyonnais, pada 1997-2000. Setelah itu, dilanjutkannya di West Ham United pada 2000-2003. Saat bermain di West Ham, Kanoute tampil di 84 laga dan berhasil mencetak 29 gol.

Namun, pada akhirnya di 2003, Kanoute meninggalkan West Ham dan beralih ke klub Tottenham Hotspur hingga 2005. Terakhir, sejak 17 Agustus 2005 hingga kini, Frederic telah menambatkan hatinya pada Sevilla. Klub yang kini membesarkan namanya.

Selama menjalani karier sebagai pesepak bola profesional, ia berhasil meraih sejumlah gelar bergengsi, baik bersama klub maupun personal. Bersama Sevilla, ia sudah memberikan enam gelar, yakni Piala UEFA (2006 dan 2007), Piala Super Eropa (2007), Piala Raja (2007, 2010), dan Piala Super Spanyol (2007). Sedangkan, untuk gelar pribadi, ia menjadi pemain terbaik Afrika tahun 2007.

Gelar sebagai African Footballer of the Year 2007 (pemain terbaik Afrika) adalah gelar pertama yang diraih oleh seorang warga Afrika yang lahir di Eropa tersebut. Kanoute juga menjadi pemain Mali pertama yang menjadi pemain terbaik Afrika setelah Salif Keita pada 1970.

Penghargaan itu diumumkan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAS) di Lome, Togo, melalui penetapan berdasarkan voting 57 pelatih tim nasional (timnas) anggota CAS. Ketika itu, Kanoute mengalahkan dua kandidat lain, yakni gelandang dan striker Chelsea, Michael Essien (Ghana) dan Didier Drogba (Pantai Gading).

Sebelumnya, striker berusia 33 tahun ini juga masuk nominasi sebagai pemain terbaik atas perannya meloloskan Mali ke putaran final Piala Afrika 2008. Seakan berusaha membuat prestasinya paripurna, dia juga membantu Sevilla menjuarai Piala UEFA dan Piala Raja. Karena itu pula, ia menjadi salah satu idola publik Ramon Sanchez Pizjuan sepeninggal Javier Saviola.


Kanoute­ --panggilan akrabnya-- ­lahir di Sainte Foy-les-Lyon, kawasan metropolitan di pinggiran Lyon, kota terbesar kedua di Prancis setelah Paris. Ayahnya adalah warga negara Mali, negara yang bentuknya seperti kupu-kupu. Ia menetap di Paris saat berusia 21 tahun dan menjadi pekerja pabrik. Sang ayah menikah dengan perempuan Prancis, seorang profesor filsafat­ ibu Kanoute. Pendidikan menjadi hal penting di keluarga mereka.

Saudara laki-laki Kanoute seorang doktor, saudara perempuannya guru sekolah perawat. Dia sendiri selalu diharapkan ayah ibunya untuk masuk universitas. "Tapi, ayah, ibu, dan saudara-saudara saya tak keberatan saat saya memutuskan untuk berkarier sebagai pemain sepak bola. Meski tentu saja mereka lebih suka bila saya meneruskan kuliah," ceritanya sambil tertawa.

Menjadi Muslim Kanoute muda mengenal Islam dari lingkungannya yang banyak dihuni para imigran dari Afrika bekas jajahan Prancis. Karena tertarik, dia lantas mencari buku-buku rujukan. Tepat pada tahun pertama memulai karier profesional bersama Lyon, musim 1997/1998, saat usianya 20 tahun, dia mengucapkan kalimat syahadat. Namanya lantas berganti menjadi Frederic berganti menjadi Fr Oumar Kanoute.

Dia kemudian menikahi perempuan keturunan Mali, Fatima. Mereka telah dikaruniai dua putra: Ibrahim, 7 tahun dan Iman, 5 tahun 6 bulan. Ia mengaku sudah menghabiskan banyak waktu merenung mengenai kepercayaan dan agama. "Keputusan saya bukan tanpa alasan. Saya sudah menghabiskan banyak waktu merenung mengenai kepercayaan dan agama.

Islam mampu membuktikan dan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan sulit soal hidup. Saya membaca dan terus membaca sehingga akhirnya yakin telah melakukan sesuatu yang benar," tuturnya. Singkatnya, melalui Islam, katanya, Kanoute menemukan jawaban, keseimbangan, dan perdamaian.

Bahkan, dengan kecintaannya yang teramat besar kepada sepak bola, Kanoute tetap meyakini ada sesuatu yang lebih penting dalam hidupnya. "Saya pikir ada sesuatu yang lebih besar dibandingkan sepak bola. Tapi, bukan berarti sepak bola tak penting. Yang jelas saya mendapat pencerahan saat menjadi Muslim. Aturan dan hukum Islam menjadi model terbaik saya dalam menjalani hidup. Islam membantu saya menjalani hidup yang benar," tegas Kanoute.

Namun demikian, bukan tanpa halangan ketika Kanoute memutuskan memeluk Islam. Apalagi di saat berbagai media internasional sedang gencar-gencarnya memberitakan bahwa Islam sangat berbahaya dan memicu aksi terorisme. "Situasinya memang sangat sulit," ungkap Kanoute.

Tetapi, dengan hati yang teguh, dia selalu menjawab bahwa mereka yang terlalu fanatik dan berbuat teror hanyalah segelintir umat Islam di dunia. Bukan berarti publik, kata dia, bisa menghakimi seluruh umat Islam. Sebab, dalam hatinya meyakini bahwa Islam selalu mengajarkan pemeluknya untuk hidup dengan benar dalam perdamaian.

Umat Islam, termasuk dirinya, lebih sering mendengar dan membaca banyak omong kosong tentang Islam. Media, kata dia, telah membuat rasa takut terhadap Muslim. George Bush pun, tambahnya, telah menggunakan alasan terorisme untuk menyerang Irak dan Afghanistan.

Sikapnya yang keras dalam membela Islam itu, diakui Frederic, membuat dia dihina oleh para pemain sepak bola lainnya. "Ya dan beberapa dari mereka masih bermain di Spanyol," katanya.

Namun, terkait hal ini, ia menyatakan siap untuk menghadapi apa pun dan tidak akan beranjak sedikit pun meninggalkan Islam. Seolah ingin memantapkan posisi keislamannya, Kanoute juga menerapkan perilaku Islami saat bertemu publik, baik di ruang pers maupun saat latihan di tempat latihan Spurs di Chigwell.

Pemain yang murah senyum dan berbicara hati-hati ini tak mengikuti gaya para pesepak bola Inggris yang gemar mengenakan anting berlian, mengecat rambut, dan mengendarai mobil mewah. Sikap keislamannya juga terlihat dari perilaku Kanoute yang dikenal sebagai pesepak bola Muslim yang taat.

Ia kerap melakukan shalat lima waktu di ruang ganti ketika pertandingan berjalan, tetap berpuasa dalam pertandingan dan latihan di bulan Ramadhan. Dia juga tidak meminum bir, menyelamatkan sebuah masjid di Sevilla, dan meminta kostum khusus tanpa sponsor karena Sevilla --klub tempat ia bernaung ketika itu-- disponsori oleh rumah judi.

Frederic Kanoute (1)


Frederic Kanoute, Muslim Sejati

Dari sekian banyak pemain muslim yang merumput di pentas La Liga (Spanyol), satunya adalah striker Mali, Frederic Kanoute. Tidak hanya memeluk agama Islam, namun Kanoute penganut Islam yang taat.
Nama lengkapnya Frederic Oumar Kanoute, lahir di Sainte Foy le Lyon, Rhone, 2 September 1977. Meski lahir di Prancis, namun Kanoute membela timnas Mali di level internasional. Bermain di Sevilla, Kanoute menjadi andalan pelatih Manolo Jimenez bersama striker Brasil Luis Fabiano, bahkan Kanoute pernah meraih gelar Pemain Terbaik Afrika 2007, dan menjadi pemain pertama yang lahir di luar negeri yang pernah meraih gelar ini.

Kanoute mulai menjalani kehidupan sebagai muslim yang taat ketika dia mulai menginjak umur 20-an. Bersama istrinya Fatima, Kanoute dikarunia dua orang anak. Sebagai muslim yang taat, Kanoute pernah menolak mengenakan kaos Sevilla yang sponsornya dari rumah judi 888.com.
Meski akhirnya mau, Kanoute memutuskan untuk menutup sebagian ciri dari rumah judi 888.com tersebut. Menurut Kanoute, berjudi melawan prinsip-prinsip Islam.
Pihak klub dan sponsor akhirnya memahami alasan Kanoute ini.
Tahun 2007, Kanoute membayar  700.000 dolar US untuk membeli masjid di Sevilla. Awalnya, komunitas Islam di Spanyol menyewa tempat itu untuk menjalankan sholat, merasa prihatin. Kanoute pun membelinya. untuk disumbang kepada umat Islam di Spanyol.karena berakhirnya kontrak, bangunan ini terpaksa dijual oleh pemiliknya.
Kanoute oleh komunitas Islam di Sevilla diminta membantu dan akhirnya bangunan itu dibeli Kanoute dan sampai sekarang menjadi tempat sholat komunitas Islam di Sevilla. Yang paling controversial dari Kanoute adalah ketika Israel membombardir Palestina, akhir tahun 2008 hingga awal Januari 2009.
Dalam laga Copa del Rey melawan Deportivo La Coruna, Kanoute usai mencetak gol ke gawang Deportivo, dia mengangkat kaosnya dan menunjukkan kaos hitam bertuliskan Palestina yang ditulis dalam berbagai bahasa.
Sayangnya, akibat aksi ini, Kanoute dikenai kartu kuning karena pesan politik dan didenda 4000 dolar US oleh La Liga. Bulan Ramadhan yang sudah di depan pintu tentu saja juga disambut hangat oleh Kanoute, meski tidak mungkin bagi dirinya untuk menjalankan puasa sebulan penuh, karena dia bermain bola. Namun untuk puasa kali ini, setidaknya dia bisa membukanya, meski nantinya akan bolong-bolong.(net/jpnn)

Kolo Toure

Kolo Toure, Pesepak Bola Yang Juga Guru Mengaji

Ternyata menjadi pemain sepakbola terkenal dan bergaji mahal tidak membuat Kolo Habib Toure lupa akan tugasnya yang lain sebagai Muslim yaitu berdakwah, mengajarkan murid-muridnya yang beragama Islam di masjid London membaca Al Qu'an.



Bek tengah asal Pantai Gading  yang sekarang membela Manchester City ini merupakan seorang pemeluk Islam yang taat, di samping ia juga memiliki kekuatan serta fisik yang tangguh. Karena itu pada bulan Ramadahan ini, ia tetap menjalankan puasa seperti halnya umat Muslim di seluruh dunia.

Sebelum bergabung di Manchester City, klub terkaya di Inggris milik billioner asal Uni Emirat Arab Syaikh Al Mansoor, Kolo Toure merupakan pemain The Gunner Arsenal yang bermarkas di London, saat bermain dengan  Arsenal itulah, di waktu senggang dari pekerjaanya ia mengajarkan anak-anak Muslim yang tinggal di dekat masjid London yang memang berdekatan dengan kandang The Gunners  Emirates, mambaca Al Qur'an.

Meskipun sekarang telah pindah ke Manchester, Toure tetap tidak melupakan anak-anak asuhnya, dengan mengedarai mobil, di sela-sela kesibukannya bermain membela Manchester City, ia tetap meluangkan waktu untuk membagi ilmunya, mengajarkan mereka membaca Al Qur'an. Sebuah kepedulian yang patut di contoh oleh setiap Muslim. (aa/dbs)

Samir Nasri (2)

Samir Nasri is a Muslim soccer player who plays in English Premier League club, Arsenal. Because of his ball domination, deadly passes, speed, and mobility in every region, Samir Nasri has been hailed as 'New Zidane' for French national team.

Unlike Karim Benzema which does not show his religious side on the field, this is not the case for Samir Nasri who does not care what people will say it. At the beginning of each game, Nasri has isolated few seconds for raise his both hands to heaven, to recite the Fatiha.



Samir Nasri

Samir Nasri: Baca Al-Fatihah Sebelum Tanding

 

Samir Nasri
Baca Al-Fatihah sebelum Tanding


Saat ini skuad Prancis memang banyak dihuni pemain-pemain Muslim. Mulai dari Karim Benzema, Franck Ribery, Hatem Ben Arfa, Nicolas Anelka, dan tentunya Samir Nasri.

Pemain yang dijuluki The New Zidane ini tampak selalu menengadahkan tangannya sesaat sebelum pertandingan layaknya umat Muslim. Saat melaksanakan ritual itu dia memanjatkan doa dan Al-Fatihah meminta kepada Allah SWT agar diberi kemudahan dalam bertanding.

Namun, tidak seperti rekannya Benzema dan Anelka, dia memilih untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadhan lalu. Cuaca yang panas dan kompetisi yang padat membuat dia merasa tak sanggup untuk berpuasa.

“Aku tidak akan berpuasa pada bulan Ramadhan. Berpuasa sulit dilakukan saat musim panas. Dan dengan pertandingan demi pertandingan yang akan dijalani, itu tidak baik bagi tubuh,” kata pemain yang menggemari Angelina Jolie ini kepada fifa.com.

Dekat dengan Tatiana Golovin
Dalam memilih pasangan, ternyata Nasri tertarik kepada sesama olahragawan. Adalah Tatiana Golovin, petenis Prancis berdarah Rusia yang dapat menarik hati Nasri. Keduanya mulai berhubungan sejak Mei 2008.

Kisah asmara mereka terungkap dalam majalah Prancis, Gala lewat foto lengkap dengan pemberitaan eksklusif. Nasri kaget ketika hubungannya diekspos. “Ketika kami pertama kali berkencan, langsung muncul pemberitaan besar-besaran di berbagai media, namun sekarang sudah mulai mereda,” kata pemain berdarah Aljazair itu. “Saat kembali ke Marseille, para suporter benar-benar luar biasa dan bergairah ketika mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan pemain, terutama ketika ada sesuatu yang berjalan tidak seperti biasanya, mereka akan bertanya,” lanjutnya.

Kini Nasri dan Tatiana dikabarkan tinggal bersama di daerah Hampstead, London Utara. Berbeda dengan di Marseille (Prancis), saat di London (Inggris), Nasri jarang digosipkan. “Di sini orang-orang menjaga jarak, segalanya berjalan lebih tenang, dan orang-orang lebih hormat,” aku Nasri.

Liburan musim panas lalu kedua pasangan ini kedapatan tengah berlibur di Pantai Miami, Florida (AS). Mereka bersama-sama dengan Djibril Cisse dan istrinya Jude Littler.

Armand Traore

Armand Traore – Being a Muslim has helped my career 

 

The Arsenal defender Armand Traore has become more depply immersed in the Muslim way of life and believes it has helped him in his life and his career.
He has decided to have an operation to remove his tattoos next summer as his Muslim faith forbids them.
“I am going under the knife at the end of the season to remove the tattoos,” he said..
“I’m planning to do it in the summer. They put me under anesthetic and then do it all, and when I wake up everything will be gone.
“It needs a little bit of recovery time so I’m going to do it at the end of the football season.
“If I had been into my religion properly before I had the tattoos I don’t think I would have got them.
“I think it’s one of the biggest mistakes of my life, but I will try and correct it.
“My religion has benefited me personally and in my career. I have always been a Muslim but I wasn’t really practising it, I was just saying to people ‘I am a Muslim’. It’s a gradual development.”
Traore is expected to be given more first-team chances now that Kieran Gibbs has had his broken metatarsal confirmed, and will be out for at least three months.

Philippe Troussier

Philippe Troussier Ajak Istri Bersyahadat 

Pada 21 Maret 2005, lalu puluhan surat kabar di Maroko menulis mantan pelatih tim nasional Maroko, Philippe Troussier dan istrinya Dominic Matteo, resmi memeluk agama Islam dan menjadi mualaf.
kedua pasangan ini mengucapkan kalimat syahadat, Troussier kemudian mengubah namanya menjadi Omar sedangkan isterinya Dominic menjadi Aminah. Kabar ini tentu saja bukan kejutan. Pasalnya sejak lama Troussier memang mempelajari agama yang disebarkan oleh Nabi Muhammad Saw ini. Salah satu petinggi klub El Fathi Riyadi-Rabat, Mohammaed El Homrani, yang juga sahabat dekat Troussier juga senang dengan keputusan Troussier ini.


El Homrani menyatakan, Troussier menghubunginya dan mengatakan, “Saya sudah mengucapkan syahadat bersama istri saya.”
Hal ini diperkuat dengan dua saksi dari Pengadilan Agama yang diminta Troussier untuk membimbing melafalkan, dua kali kalimat syahadat. El Homrani mengomentari bahwa kedua ucapan tersebut adalah bentuk syahadat yang benar dan memiliki arti dan tujuan sama.

Dengan masuk Islamnya Troussier dan istri, bagi El Homrani merasa gembira dan berita itu baginya bukanlah sebuah kejutan karena El Homrani tahu pasti bahwa selama ini Troussier memiliki keinginan untuk mempelajari kewajiban dan ajaran pokok agama Islam. ”Sayalah yang mengajari dia pengucapan dua kalimat syahadat sehinga dia hapal di luar kepala walaupun dia masih belum fasih dalam pengucapannya,” kata Homrani.


Senang dengan Nama Baru

El Homrani mengatakan bahwa perubahan nama pangilan dari Troussier ke Umar dan Dominic ke Aminah sangat disenangi kedua mualaf tersebut. Sekarang, Umar Troussier tinggal di distrik Souissi, salah satu distrik yang dihuni orang-orang kaya di Rabat-Maroko.
Sang Dukung Putih (julukan Troussier) ini juga mengadopsi dua anak yatim-piatu warga negara Maroko dan dia mulai melakukan kewajibannya sebagai seorang Muslim.

Kontrak Troussier bersama La Fédération Royale Marocaine de Football –FRMF (Federasi Sepak Bola Maroko) batal, setelah federasi ini kekurangan uang.

Philippe Troussier sempat membawa Jepang menjadi juara Asia tahun 2000 dan berhasil mengantarkan Jepang melaju hingga ke putaran kedua Piala Dunia 2002, hingga Zico, mantan pemain terkemuka Brasil mengantikannya sebagai pelatih Timnas Jepang.
Troussier juga sukses melatih sekitar satu dekade beberapa tim-tim nasional antara lain Pantai Gading, Burkina Faso, Nigeria, Afrika Selatan dan Qatar.

Sebelum melatih tim Atlas Lion Maroko, Troussier banyak mendapat tawaran, antara lain dari Cina, Aljazair dan dari negaranya Prancis untuk menggantikan Roger Lemerre.

Namun, dia lebih tertarik bekerja di Maroko, karena memiliki rumah musim panas di Casablanca dan di negara Ibnu Batutah-lah itulah Traoussier menemukan petunjuk Allah.

Marouane Chamakh

Pemain Muslim Kelima di Arsenal

Pesepakbola internasional Maroko dan sekaligus pencetak gol terbanyak FC Bordeaux Perancis lalu, Marouane Chamakh, merupakan pemain Maroko dan Arab pertama yang begabung dengan Arsenal setelah diumumkan oleh club Inggris Jum’at lalu. Chamakh bersama klub barunya akan mengenakan kostum nomor pungung 29 sebagaimana dia biasa pakai saat bersama klub lamanya.

Dengan bergabungnya ke Arsenal, Chamakh tercatat sebagai pemain Maroko kedua setelah rekannya Nabil Dirar merumput di empat klub raksasa Inggris, Manchester United, Liverpol, Chelsea, dan Arsenal. Chamakh juga tercatat sebagai pemain muslim keenam di Arsenal setelah Armand Traore, Bacary Sagna, Samir Nasri, dan Abou Diaby.

Marouane Chamakh menandatangani kontrak panjang dengan klub gudang senjata, namun tidak diketahui berapa nominal transfernya dan berapa gaji bulanannya. Namun media masa Inggris memberitakan bahwa kontrak Chamakh senilai 12 juta euro dan gaji bulanan sekitar 250 ribu euro.

Berkaitan dengan itu, pelatih Arsene Wenger pada website khusus Arsenal menyatakan, “Saya senang dengan bergabungnya Chamakh bersama Arsenal." Menurut dia, Camakh adalah pemain yang telah lama diincar dan keberadaannya akan mendukung Arsenal. Camakh telah menjalani 293 pertandingan dan berhasil menjaringkan 79 gol selama 8 tahun bersama FC Bordeaux.

Selain itu Chamakh merupakan unsur utama yang mengantarkan keberhasilan klub lamanya menjurai Liga Perancis 2008-2009 dan bermain pada putaran Champion Eropa 2010 hingga seperempat final serta dia menyumbangkan 5 gol. Selanjutnya Wenger menyatakan bahwa Chamakh pemain besar dengan kemampuan tehnik tinggi sebagaimana dia perlihatkan bersama FC Bordeaux dan timnas negaranya Maroko pada musim lalu.

Setelah bergabung dengan salah satu klub Inggris, Camakh mengungkapkan, bahwa liga Inggris merupakan tujuannya dan Arsenal adalah pilihannya. Dirinya mengaku sangat berkesan dan terharu sekali dapat bermain di stadion Emirates di depan pendukung fanatik Arsenal.(Dari Berbagai Sumber)

Eric Abidal


Eric Abidal: Islam Menjadi Penyemangat
Dia memeluk Islam dengan keyakinan penuh. Prestasinya di lapangan hijau pun semakin mengkilat
.

Islam memberi inspirasi kepada setiap orang. Agama yang diturunkan kepada seluruh umat manusia ini memberikan tempat terbaik kepada siapa saja yang berusaha dan bekerja keras untuk mencapai prestasi dalam bidang yang diminatinya.
Tidak terkecuali dengan pesepakbola Eric Abidal. Pencinta bola pasti sangat kenal dengan palang pintu tim nasional Prancis ini yang sekarang merumput di Barcelona.
Dia termasuk barisan belakang yang sulit untuk dilewati oleh penyerang lawan. Keahliannya memotong bola lawan yang mengancam gawangnya merupakan kelebihan tersendiri. Eric juga sangat kuat dalam memenangkan duel di udara.
Ia, yang lahir pada 11 Juli 1979 di Lyon, Prancis, sebelumnya seorang pemeluk agama Katolik. Namun setelah menikah dengan wanita Aljazair, dia memeluk agama Islam dengan tambahan nama Islam Bilal, sehingga panjangnya Eric Bilal Abidal.
Sebenarnya, sejak memeluk Islam, Eric Abidal menjadi muslim yang taat, tidak pernah melupakan shalat. Apalagi di Nou Camp, markas Barcelona, ada beberapa pemain yang juga beragama Islam, yakni Seydou Keita, Yaya Toure, dan Thierry Henry. Namun, ketika Ramadhan tiba, karena jadwal kompetisi yang amat padat, mereka pun memutuskan untuk tidak berpuasa dan menggantinya di luar bulan Ramadhan.
Eric Abidal memulai karier profesionalnya bersama AS Monaco, 16 September 2000, dia 22 kali tampil bersama skuad utama Monaco. Setelah itu dia pindah ke Lille OSC. Di klub inilah dia bereuni dengan mantan pelatihnya, Claude Puel, dan 62 kali membela Lille.
Di akhir tahun 2004, dia kembali asalnya, bergabung dengan Lyonnais, julukan untuk klub Lyon. Dia meraih dua gelar Ligue 1 berturut-turut selama dua musim. Selama kariernya di Prancis, dia dikenal sebagai salah satu bek terbaik di Ligue 1.
Di Lyon, dia bermain bersama kiper Gregory Coupet, Francois Clerc, dan Anthony Reveillere, dan dua pemain Brazil, Cris dan Cacapa.
Pada 30 Juni 2007, Eric Abidal pindah ke Barcelona dengan nilai transfer 15 juta euro, setelah menyatakan dirinya tidak akan berlatih jika dia tidak diizinkan pindah ke Barca. Di Nou Camp, dia menggunakan nomor punggung 22, pasalnya nomor 20, yang dia kenakan di Lyon, telah dipakai oleh pemain Barcelona asal Portugal, Deco, yang kini telah pindah membela Chelsea.
Sejak itu, Eric Abidal menjadi pemain pilar Barca. Presiden Barcelona Joan Laporta menyatakan, kontrak Eric Abidal bernilai 90 juta euro, dengan klausul pelepasannya, dan Lyon akan menuai bonus sebesar 500.000 euro, jika Barca menuai gelar Liga Champions, untuk empat tahun ke depan. Dan itu terjadi di tahun 2008 setelah mengalahkan Manchester United di Roma.

Muslim yang Taat

Eric menyatakan, ia memeluk Islam dengan keyakinan penuh. Jauh sebelum menikah, ia telah jatuh hati kepada ajaran Islam, yang menurutnya sangat inspiratif dan menjadi motivator baginya dalam berkarier sebagai pemain bola.
Mungkin Eric banyak belajar dari kehidupan teman-temannya yang beragama Islam, seperti Zidane, Anelka, dan Henry, yang karier mereka mantap dengan tuntunan moral yang tegas dan bersih dalam Islam. Bahwa kemudian Eric jatuh hati kepada seorang muslimah, itu membuat jalan hidupnya semakin mantap untuk memeluk Islam.
Semangat beragama yang menyala-nyala pada dirinya telah menular pada kinerja dan kiprahnya di sepakbola. Kalau masuk waktu shalat, biasanya Eric bergegas untuk menunaikan ibadah wajib itu. Di tengah latihan-latihan yang berat sebelum pertandingan di La Liga atau jadwal pertandingan Liga Champions, Eric Abidal meminta izin untuk mendirikan shalat. Dia dengan rajin selalu membawa perlengkapan shalat dalam tasnya dan tidak ketinggalan sebuah Al-Quran dengan terjemahan bahasa Prancis.

Lee Woon-Jae

Kiper Muslim dari Negeri Ginseng

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Nama Lee Woon-Jae mungkin terdengar asing di telinga kita. Tapi, mungkin tidak demikian bagi penggemar sepakbola di Asia, terutama di negara asalnya Korea Selatan (Korsel). Korea Selatan sempat lolos dari laga penyisihan dalam ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan beberapa waktu lalu. Di babak 16 Besar, tim Negeri Ginseng ini bertemu dengan Uruguay. Tentu, semua pemain Korsel saat itu berharap bisa maju ke babak final. Termasuk kiper nomor satu, Lee Woon-Jae. Ya, Lee termasuk pemain senior di tim nasional sepak bola Korsel.

Sebelum diminta untuk memperkuat lagi skuad Korsel untuk Piala Dunia 2010, Lee pernah mengikuti Piala Dunia 1994, 2002 dan 2006. Pria kelahiran Cheongju, Chungbuk, Korea Selatan tanggal 26 April 1973 ini memang selalu dipercaya menjadi kiper nomor satu di timnas Korsel.

Karir internasional Lee dimulai ketika ia dipercaya untuk memperkuat tim nasional Korsel pada ajang Olympiade 1992 di Barcelona. Karirnya makin meroket ketika dia berhasil mementahkan tendangan penalti pemain sayap Spanyol, Joaquin, di perempat final Piala Dunia 2002. Tendangan tersebut merupakan tendangan pinalti keempat Spanyol.

Keberhasilan Lee menahan bola yang dilayangkan Joaquin ini membuat Korea Selatan lolos ke semifinal, untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola mereka. Kala itu, Korsel mengalahkan La Furia Roja 5-3 dalam drama adu pinalti, Namun, langkah tim nasional Korsel berhasil dihadang oleh Jerman di babak semifinal dengan skor 0-1.

Terpikat Islam

Namun tidak banyak yang tahu jika sosok kiper senior tim nasional Korsel yang mendapat julukan 'Si Tangan Laba-Laba' ini adalah seorang Muslim. Ya, dalam skuad tim negeri ginseng yang berlaga dalam Piala Dunia 2010 yang baru saja berakhir, Lee boleh dibilang satu-satunya pemain sepakbola Muslim.

Perihal keislaman Lee ini memang belum diketahui banyak pihak. Maklum, di Korsel mayoritas penduduknya beragama Budha dan Kristen. Jadi, tak mengherankan, jika sosok Lee sebagai Muslim jarang diekspos. Meskipun begitu, di kalangan Muslim pencinta sepakbola, Lee lumayan dikenal. Lee adalah seorang mualaf sejak tahun 2004. Jadi, ketika dia menyandang predikat Muslim sebagai pemain Korea di Piala Dunia adalah sejak Piala Dunia 2006 di Jerman. Namun sayang, kiprah Lee pada Piala Dunia tersebut hanya sampai pada babak penyisihan.

Perkenalan Lee dengan Islam terjadi di tahun 2004 silam. Sebelum memeluk Islam, Lee adalah penganut Kristen yang terbilang taat. Namun, perkembangan Islam yang cukup pesat di Korea Selatan membuatnya tertarik dengan ajaran Islam. Lee pun akhirnya memutuskan menjadi Muslim. Dan, sejak saat itu ia taat menjalankan shalat dan puasa.

Saat Ramadhan tiba, Lee tetap berpuasa meski kompetisi sepak bola tengah berlangsung. Setiap harinya, Lee pun seperti biasa menjalankan shalat lima waktu dan sesekali ke masjid kalau pulang latihan atau menuju rumahnya. Lelaki berusia 37 tahun ini menikmati hari-harinya dengan tenang meskipun orang-orang di lingkungan sekitarnya kebanyakan non-Muslim. Lee pun merasakan tolerasi beragama di tim nasional Korea Selatan dan di klubnya sehingga dia tidak merasa rikuh dengan predikat Muslim yang disandangnya.

Pensiun

Sepanjang karirnya, Lee tercatat sudah mengikuti empat Piala Dunia, dan ini membuat namanya masuk dalam dafrtar salah satu dari tujuh pemain Asia yang pernah bermain di empat Piala Dunia yang berbeda. Namun, pada ajang Piala Dunia 2010 lalu ia hanya menjadi pemanas bangku cadangan. Pelatih kepala Korsel Huh Jung-moo lebih memercayakan posisi kiper nomor satu kepada Jung Sung-ryong.

Posisinya yang hanya menjadi pemanas bangku cadangan selama Piala Dunia 2010 lalu ini agaknya yang membuat Lee akhirnya memutuskan untuk pensiun sebagai pemain nasional. Pertandingan persahabatan melawan Nigeria pada 11 Agustus 2010 lalu dengan kemenangan 2-1 menjadi penampilan Lee yang terakhir di tim nasional Korea Selatan. Lee telah menjadi bagian dari skuad Ksatria Taeguk dalam 130 pertandingan sejak 1994, atau dua tahun sebelum mencicipi karier profesionalnya bersama klub Suwon Samsung Bluewings.

Sosok kiper bertinggi badan 182 sentimeter dan berat 82 kilogram ini pernah memukau publik Indonesia di ajang Piala Asia 2007. Dalam ajang Piala Asia 2007 ini Lee dipercaya memegang ban kapten timnas Korsel menggantikan posisi Kim Nam-Il yang kala itu tengah didera cedera.

Di ajang Piala Asia 2007 ini Lee kembali membuktikan diri sebagai spesialis jago adu penalti ketika timnya bentrok melawan Jepang dalam perebutan peringkat ketiga di Stadion Jakabaring, Palembang. Berkat kepiawaiannya, tim Negeri Ginseng itu berhasil merebut posisi itu lewat kemenangan 6-5.

Namun, Piala Asia 2007 juga menjadi titik terendah dalam kariernya sebagai pesepakbola. Ia dihukum larangan tampil selama setahun oleh Asosiasi Sepak Bola Korsel (KFA) karena indisipliner. Ia diketahui pulang larut malam setelah timnya lolos ke semifinal.

Di ajang Liga Korea Selatan, Lee mengawali debutnya bersama klub Kyunghee University sebelum akhirnya memilih untuk bergabung dengan Suwon Samsung Bluewings. Selama memperkuat Suwon Samsung antara tahun 1996 hingga 1999, ia tercatat pernah tampil dalam seratus kali pertandingan.

Kebijakan pemerintah Korsel saat itu membuatnya terpaksa harus mengikuti program wajib militer selama dua tahun. Saat mengikuti wajib militer inilah ia bergabung dengan Gwangju Sangmu FC yang merupakan tim sepak bola Angkatan Darat. Pada tahun 2002, ia memutuskan untuk kembali merumput di Suwon Samsung Bluewings. Hingga saat ini ia telah mencatat lebih dari 200 penampilan bersama Suwon Samsung.

Nicholas Anelka

Menjadi Muslim ternyata tak selalu menjadi pilihan mudah. Setidaknya, itulah yang dialami sebagian umat Islam di Prancis. Tak jarang, agar tak diperlakukan diskriminatif, seorang mualaf harus diam-diam atau sembunyi-sembunyi dengan agama barunya tersebut. Padahal, tulis situs Islamonline, ribuan warga Prancis memeluk Islam setiap tahunnya
Sebagian besar Muslim baru di Prancis bakal berpikir dua kali sebelum memutuskan mengumumkan keyakinan baru mereka karena khawatir akan mendapat perlakuan diskriminatif dari keluarga atau rekan mereka,'' kata Maqali Snebat, juru bicara League of French Muslim Women.


Nicolas Anelka menjadi contoh yang dipilih Snebat. Bintang lapangan hijau ini terpaksa memendam identitasnya sebagai Muslim selama empat tahun. Sayangnya, kekhawatiran Anelka terbukti. Pria yang sempat bermain untuk Paris Saint-German, Arsenal, Real Madrid, Liverpool, dan Manchester City, akhirnya harus hengkang. Ia harus bergabung dengan liga Turki karena mengalami pelecehan bertubi-tubi. (Sekarang bermain di Chelsea)

Snebat menyesalkan sikap Prancis yang pukul rata dalam menilai mualaf seperti Muriel Degauque dan Patrique Cherif. Setelah memeluk Islam, Degauque yang asal Belgia ini meledakkan diri dalam iring-iringan patroli polisi Irak. Sedangkan Cherif pergi ke Afghanistan dan tewas di negeri itu. ''Kita tidak bisa menempatkan semua Muslim baru dalam satu keranjang,' kata Snebat yang memeluk Islam, sembilan tahun silam. ''Ini masalah pilihan pribadi, apakah akan menjadi ekstrim atau memilih sedang-sedang saja.'' Di lain pihak, Prancis memiliki acuan sendiri. Pascal Maylos, kepala French Information Service, mengatakan dalam wawancara baru-baru ini dengan harian Le Monde bahwa dari ribuan warga Prancis yang masuk Islam, sekitar 1.600 di antaranya bergabung dengan kelompok ekstrimis.
Keprihatinan lainnya adalah penelitian terakhir yang menyebutkan bahwa ada 22 warga Prancis yang bergerak bersama kelompok perlawanan di Irak. Tujuh orang di antaranya tewas dan tiga orang lainnya dalam tahanan pasukan pendudukan Amerika Serikat. Tantangan ini membuat sejumlah ulama di Prancis akhirnya merumuskan fatwa tersendiri untuk mualaf Prancis. Fatwa ini memutuskan, seorang mualaf dapat menyembunyikan dulu identitas sebagai Muslim jika khawatir akan ditolak oleh anggota keluarga, rekan, atau pelecehan dalam hal keamanan.
Kepedihan tak berhenti di situ. Banyak warga Arab dan Muslim yang terpaksa mengubah nama dan menyembunyikan asal-usul mereka. Semua itu dilakukan demi menghindari perlakuan diskriminatif dari polisi atau pun bos mereka di tempat bekerja. Riset dari French Observatory Against Racism di Sorbonne awal tahun ini mengngkap bahwa nama berbau Arab dan warna kulit gelap menjadi batu sandungan dalam mencari pekerjaan.
Harus bangga
Namun terancam pelecehan atau diskriminasi bukan berarti kehilangan rasa bangga. Itu kata Snebat. Menurutnya, seorang mualaf harus bangga pada Islam dan tak usah menutup-nutupi soal ibadah mereka. ''Ada banyak contoh Muslim Prancis yang baru masuk Islam, yang meraih kehormatan di salah gerbang sekulerisme Eropa ini,'' kata Snebat.
Snebat mencontohkan Eric Geofroy, seorang profesor terkemuka di Strasbourg University. Ia memiliki reputasi terhormat di hadapan rekan-rekannya. ''Ia dihormati Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy, yang menawari ia keanggotaan istimewa dalam Dewan Prancis untuk Agama Islam (CFCM),'' tutur Snebat. Namun itu pun bukan satu-satunya contoh teladan. Banyak Muslim lain yang menjadi panutan bagi generasi muda dan Prancis secara umum, seperti komedian kondang Jamel Debbouze.
''Saya bangga menjadi Muslim. Saya berpuasa di bulan Ramadhan, saya tidak pernah minum alkohol, dan tidak merokok. Saya tidak pernah berpikir untuk menggunakan narkoba,'' begitu kata-kata yang selalu diucapkan Debbouze saat diwawancarai televisi. Itulah sekelumit kehidupan Muslim Prancis. Jika mereka bisa bangga, apalagi bagi umat Islam di Indonesia --negara berpenduduk Muslim terbesar dunia. Mayoritas tak mesti menindas, minoritas pun tak boleh tertindas. (yy )

Rabu, 02 Februari 2011

Sulleyman Ali Muntari

Lahir di Konongo, 27 Agustus 1984, gelandang Ghana Sulleyman Ali Muntari diberkahi talenta yang luar biasa. Seperti halnya umat muslim lainnya, Muntari juga menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tahun ini.

MILAN–Mantan pemain Udinese ini tidak hanya dikenal sebagai gelandang yang agresif, namun sosoknya layak ditiru pemain-pemain muslim lainnya yang tampil di pentas Eropa, khususnya bersama I Nerazzurri (julukan Inter Milan)
Sebagai pemain sepak bola Inter Milan, Muntari langsung menjadi anak asuh kesayangan pelatih Jose Mourinho, begitu dia dibeli dari Portsmouth, dua musim silam.
Namun yang menjadi daya tarik tersendiri adalah ketika dia merayakan golnya dengan menampilkan sosok muslim sejati. Ketika Inter Milan mengalahkan Juventus 1-0 di ajang Seri A, lewat gol Muntari, dia langsung bersujud, menyentuhkan dahinya ke lapangan sebagai ucapan terima kasih kepada Allah SWT.
Dan sama sekali tidak ada yang komplain dengan aksi Muntari ini, tidak juga oleh tifosi garis keras Inter, dan rekan satu timnya. Kebebasan menjalankan ibadah bagi Muntari adalah segalanya, dan itu dihormati oleh manajemen Inter. (net/jpnn)

Disambut Muslim Italia
Tidak heran jika Muntari mendapatkan sambutan yang positif dari muslim Italia, setelah merayakan golnya dengan bersujud.”Bukan karena kami mendukung Inter, tapi kami adalah Muslim, kami tidak bisa melakukan apapun kecuali bersujud ash shukr. Sulley Ali Muntari mengingatkan kita semua betapa besarnya Allah, bahkan di lapangan sepak bola,” kata laman Italian Muslim, Islam Online.
“Kami yakin, Muntari bisa menjadi contoh penting bagi ribuan anak muda Islam, untuk bisa ambil bagian penting dari olahraga di Italia,” papar Direktur Islam Online.it, Hamza Piccardo dalam wawancaranya dengan Adnkronos International.
Prosesi sujud, biasanya dilakukan ketika salat, melibatkan hidung, dahi, tangan, lutut dan jari kaki menyentuh tanah bersamaan. Sujud merupakan ucapan terima kasih yang dilakukan Nabi Muhammad, ketika dia mendengan kabar bagus yang membuatnya senang. (net/jpnn)

Tahukah Anta

Asi Membuat Anak Laki-Laki Lebih Cerdas

          Para peneliti dari University of Western Australia menyebutkan bahwa anak-anak yang mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) selama enam bulan, tampaknya lebih baik dalam matematika, membaca, menulis, dan mengeja. Mungkin ada zat dalam ASI yang membantu otak berkembang. Efek ini akan lebih terasa pada anak laki-laki karena mereka tidak memiliki hormon wanita yang diketahui untuk melindungi otak. Dr. Wendy Oddy, dari Pusat Penelitian Kesehatan Anak di University of Western Australia, di Perth, menyebutkan bahwa efek positif pemberian ASI lebih pada prestasi akademik memiliki efek menguntungkan pada perkembangan anak.


Diplomasi Dalam Islam Menurut Jere L. Bacharach

Jere L. Bacharach, dalam bukunya, Medieval Islamic Civilization, an Encyclopedia, mengatakan praktik diplomasi sudah menjadi bagian dari politik Islam sejak berabad-abad silam. Sejarawan ini mencatat, terdapat dua karakteristik diplomasi yang dipraktikan dalam Islam. Pertama, pada masa awal Islam, tujuan religius menjadi focus. Diplomasi adalah untuk mengajak kaum di luar Islam untuk memeluk Islam, beriman kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Sedangkan, karakteristik kedua, lebih bersifat politis. Pada masa pemerintahan Islam banyak ekspedisi dan perluasan wilayah.


Teori Mekanika Fluida dan Mukjizat Nabi Musa

Kisah Nabi Musa membelah Laut Merah diperkirakan terjadi sekitar 3500 tahun silam di wilayah Nuwaiba, Semenanjung Sinai, Mesir. Sejarah ini diperkuat dengan ditemukannya bangkai kereta kuda pasukan Fir’aun dan tulang belulang manusia di Laut Merah. Pusat Riset Atmosfir Nasional (NCAR) dan Universitas Colorado ASmenyebutkan terbelahnya air (laut) dapat dipahami melalui teori mekanika fluida. Angin menggerakkan air dengan cara yang sesuai dengan hokum-hukum fisika, yakni menciptakan lorong bagi perjalanan yang aman dengan air pada kedua sisinya. Ini memungkinkan air untuk tiba-tiba menutup kembali.

Adna Halkadit iridnes

Gak tau kenapa lagi suka bolak balik kata jadi yang baca judul gak usah bingung ya, silahkan Anda baca dari belakang.

Well, kali ini masih seputar atak-atak yang nyangkut di LKS, kali ini di LKS kewarganegaraan.. cekidot,

“kesepian Anda bukan karena tiadanya orang di sekitar Anda, namun karena tiadanya orang di hati Anda. Anda dapat kehilangan saat-saat berharga. Yaitu ketika Anda suatu saat merasa enggan untuk memberikan bantuan pada orang yang membutuhkan. Saat mengulurkan pertolongan, tanpa sadar Anda menjalin hati Anda dan hati orang lain dengan dawai emas yang tak tampak. Dawai itu bernama persaudaraan. Semakin banyak hati Anda menjalin dawai semakin jauh hati Anda dari kesepian. Karena dawai-dawai itu akan mendentingkan nada-nada yang memenuhi dan menghibur jiwa.”

“bangkitlah dan tebarkan uluran tangan Anda. Segaris senyum dan tatapan mata yang bersahabat cukup untuk membangunkan bahwa Anda sama sekali tidak sendiri.”

Semoga bermanfaat…

Berbagi kata

Kemarin dari sekolah dapat buku Detik-Detik Ujian Nasional, bisa ditebak kan isinya?  Yups, soal-soal yang jumlahnya ratusan dan wajib (gak boleh sunnah) kita kerjakan !!!
Tapi ada bagian yang aku suka dari buku detik-detik ini yaitu bagian awal pembukaannya yang berisi kata-kata mutiara dari beberapa tokoh, berikut adalah kata-kata yang terlampir :

Ada lebih banyak emas yang dapat ditambang dari pikiran-pikiran manusia daripada yang dapat ditambang dari perut bumi. (Napoleon Hill)

Tak ada kesuksesan instant. Kegagalan sering mewarnai perjalanan hidup kita, tetapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.

Kita diciptakan special, buktinya sidik jari, DNA dan pengalaman hidup setiap orang berbeda. Sesuatu yang special berharga mahal, maka tinggalkanlah sikap dan perilaku yang murahan.

Tuhan tidak menuntut kita berhasil. Ia hanya menuntut kita berani mencoba dan mempelajari proses dengan benar. (Jamil Azzaini)

Jangan bermimpi jadi orang pandai. Jadilah jadi manusia bernilai dan memberikan nilai untuk kehidupan.

There’s no use talking about the problem unless you talk about the solution. ( Betty Williams)

Jika Anda hanya melakukan hal-hal yang mudah, hidup Anda akan menjadi sulit. Akan tetapi, jika Anda rela melakukan hal-hal yang sulit, hidup Anda akan menjadi mudah. (T.Harv Eker)

Jika ada orang jahat yang menyakiti, merendahkan, dan melukai Anda, maafkanlah dia sebab bila Anda tidak memaafkan maka akan bertambah satu lagi orang jahat di kehidupan Anda. (Miguel De Cervantes)

Bagus kan kata-katanya?? Hahaha sama Bapakku juga ada yang dipakai loh, yang punya Betty Williams, kata beliau buat PTK/CAR ( penelitian tindakan kelas/ class action research). Oke deh ini dulu atak-atak (ups, kebalik maksudnya kata-kata) dari aku… semoga bermanfaat ^^
Arsenal FC